Pengaduan Masyarakat – Asosiasi Pedagang Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA)

Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta

Jum’at, 18 Februari 2022, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menerima pengaduan masyarakat yang merupakan Asosiasi Pedagang Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA). Pengaduan ini disambut baik oleh Anggota Fraksi yaitu Bapak Gembong Warsono, Bapak Dwi Rio Sambodo, Bapak Gilbert Simanjuntak, Ibu Wa Ode Herlina, Bapak Pandapotan Sinaga serta Bapak Gani Suwondo Lie.

Kisruh antara Pemilik dan Pedagang dengan Pengurus PMGTA (Pusat Grosir Metro Tanah Abang) berujung pada pengaduan ke Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta. Fraksi PDI Perjuangan menemui sejumlah perwakilan pemilik dan pedagang PMGTA dalam rangka mendengarkan aspirasi dan keluhan warga yang merasa di zalimi oleh pengurus PMGTA yang seharusnya sudah demisioner sejak Maret 2021.

Masalah ini mencuat karena rencana penggabungan sertifikat antara PMGTA 1 dan PMGTA 2. Pedagang mengungkapkan bahwa PMGTA 2 belum bersertifikat dan masih berupa sebidang tanah sehingga dicurigai merupakan bangunan fasos dan fasum yang ternyata didirikan untuk bangunan. Selain itu belum ada penyerahan prasarana sarana ulititas( PSU) ke BPAD dan Walikota Jakarta Pusat serta SIPPT sendiri tidak sesuai pembangunan. Kekisruhan ini berdampak pada terhambatnya pedagang dalam melakukan perpanjangan HGB di PMGTA.

Gembong Warsono juga pertanyakan wewenang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) dalam pembentukan Rumah Susun Non Hunian. Karena Dinas tersebut tidak memiliki wewenang untuk melakukan Pembentukan Rumah Susun Non Hunian.

Demi menjalankan tugas sebagai legislator yakni untuk membela dan melindungi kepentingan rakyat, Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta berkomitmen untuk secepatnya memanggil pihak pihak terkait agar kedepannya tidak ada lagi pihak yang dirugikan khususnya warga DKI Jakarta. Fraksi kembali ingatkan agar semua pihak tetap tunduk dan patuh pada aturan. Dan menyatakan siap pasang badan menghadapi pihak pihak yang terbukti melanggar hukum dalam kasus ini.